Ku Ikhlas Kan Keperjakaan Ku

 

Ku Ikhlas Kan Keperjakaan Ku

Cerita Sex – Argumen Andin turut neneknya yaitu, karna Ke 2 orang tuanya sudah pisahlah ranjang sepanjang 2 thn (tp belum juga bercerai) serta Andin mulai tinggal dengan neneknya (ibu kosku) sejak ia masuk kuliah.

Mungkin saja sangat panjang jika kuceritakan bagaimana akhirnya sampai kami berpacaran. Saya mujur miliki pacar seperti dia.

Andin ini wajahnya cantik bertubuh sexy, serta berkulit putih mulus. Pokoknya dia ini yaitu wanita dambaan beberapa lelaki deh.

Sesungguhnya kos-kosan Yankg saya tinggali ini adalh kosan kusus wanita, saya sendiri juga tidak tahu mengapa ibu kos ingin menerimaku untuk kos dirumahnya. Mungkin saja saja wajahku seperti anak Yankg sholeh barang kali ya. Hahahaha.

Pada pertama kalinya kita berpacaran, Andin termasuk juga type wanita Yankg sulit dijamah, Jangankan untuk bercumbu, memegang tangannya saja susahnya minta ampun, ngak kebaYankg deh bagaimana susahnya bila ingin minta begituan sama Andin. Walau sebenarnya saya termasuk juga orang yg memiliki gairah seks Yankg lebih.

Saya seringkali sekali lakukan masturbasi untuk melampiaskan nafsu sexku, sampai saat ini. Umumnya saya lakukan masturbasi hingga 2 kali satu hari.

Tiap-tiap saya berfantasi serta gairah sexku datang, tentu kulakukan rutinitas jelekku itu. rutinitas itu saya kerjakan kadang-kadang dikamar mandi memakai sabun, sembari nonton DVD porno serta Yankg seringkali yaitu saat sembari tiduran telungkup diatas kasur sembari kugesek-gesekkan penisku.

Saya rasakan nikmat tiap-tiap orgasme masturbasi. Back to story, mulai sejak saya serta Andin resmi jadian, baru dua minggu lalu dia ingin kucium pipinya.

Itu juga sesudah lewat perbincangan yg panjang, pada akhirnya ia ingin juga kucium pipinya, serta saya senantiasa menginginkan rasakan serta mengecup sekali lagi mulai sejak waktu itu.

Sampai disuatu malam, saat saat tunjukkan jam 9 malam, saya, Andin serta Rosa (rekan kosku) masih tetap asik melihat TV di ruangan tamu. Disamping itu, ibu kos dan 4 anak kos yg yang lain telah tertidur.

Kami ber 3 duduk di atas karpet yg berada di ruangan tamu. Rosa duduk dimuka sesaat saya serta Andin duduk agak jauh dibelakang Rosa. Kami memiliki rutinitas mematikan lampu yg berada di ruangan tamu itu saat tengah melihat tv.

Saat itu situasi ruang itu remang-remang, serta Rosa juga tampak masih tetap asik melihat serta Andin yg disampingku waktu itu cuma kenakan kaos ketat serta rok mini, sedang matanya masih tetap konsen melihat film itu.

Kadang-kadang waktu pandangan Rosa tertuju pada TV, tanganku iseng-iseng memeluk pinggang Andin. Tak tahu Andin sangat memerhatikan film sampai tangannya tdk menepis waktu tanganku memeluk badannya yg padat.

Dia jadi memegang rambutku, serta membiarkan kepalaku bertumpu di pundaknya. Kadang-kadang jika cocok iklan, Andin pura-pura menepiskan tanganku supaya perbuatanku tdk diliat Rosa. Serta waktu film diputar sekali lagi, kulingkarkan tanganku kembali.

“ I love you, honey…. ” Bisikku di telinganya.
Andin melihat ke arahku serta tanpa ada sepengetahuan Rosa, ia mendaratkan ciumannya ke pipiku.

Oh my God, baru pertama kalinya saya di cium seseorang pacar, tanpa ada saya minta juga. Kondisi begini mendadak buat fikiranku jadi ngeres terlebih waktu Andin meremas tanganku yg waktu itu masih tetap melingkar di pinggangnya, serta matanya yg sayu sepintas melihat ke arah Rosa yg masih tetap nongkrong dimuka TV.

Aman, fikirku. Terlebih ditambah ruang yg cuma memercayakan dari sinar Tv, jadi kadang-kadang tanganku meremas payudara Andin.

Andin menggelinjang, kadang-kadang menahan nafas. Lutut kanannya ditekuk, sampai waktu tangan kiriku masuk kedalam daster sisi bawah yg agak terbuka dari barusan, sekalipun tdk di ketahui Rosa.

Mungkin saja ia konsen dengan film, atau mungkin saja juga ia telah ngantuk karna kulihat dari barusan kadang-kadang ia mengangguk seperti orang ketiduran.

Ciumanku saat ini sedikit menggebu-gebu, menelusuri leher Andin yg putih mulus sesaat tangan kiriku menggesek-gesekkan perlahan-lahan vagina Andin yg masih tetap terbungkus celana dalam.

Ia mendesah serta mukanya mendongak ke atas waktu kurasakan celana dalamnya mulai basah serta hangat.

Mungkin saja ia rasakan kesenangan, fikirku. Tanganku yg mulai basah oleh cairan vagina Andin cepat-cepat kutarik dari dalam roknya, saat mendadak Rosa bangkit serta lihat ke arah kami berdua.

Kami berlaku seakan tengah konsen nonton juga,
“ Saya ngantuk. Tidur duluan ya….. nih remote-nya! ” tutur Rosa sembari menyerahkan remote TV pada Andin.

Rosa lalu masuk ke kamarnya serta mengunci pintu dari dalam. Saya yg barusan agak gugup, bersorak girang saat Rosa cuma pamitan ingin tidur. Saya fikir dia setdknya ketahui perbuatanku dengan Andin.

Dapat mati saya. Andin yg mulai sejak barusan diam (mungkin saja karna gugup juga) matanya saat ini tertuju pada TV. Saya tahu dia juga pura-pura nonton, jadi waktu badannya kupeluk serta bibirnya kucium dia jadi membalas ciumanku.

“ Kita janganlah di sini Say, kelak ketahuan…. ” Bisiknya di antara ciuman yg menggebu-gebu.

Selekasnya kubimbing tangan Andin bangkit, sesudah mematikan TV serta mengunci kamar Andin, kuajak dia ke kamar samping yg kosong.

Di sini tempatnya aman karna tiap-tiap yg juga akan masuk ke kamar ini mesti lewat pintu belakang atau depan. Jalan kami berjingkat agar orang yang lain yg sudah tertidur tdk mendengar beberapa langkah kami atau saat kami buka serta tutup kunci serta pintu kamar tengah dengan perlahan-lahan.

Sesudah kukunci dari dalam serta kunyalakan lampu kamar kuhampiri Andin yg sudah duduk di pinggir ranjang.

“ Saya cinta anda, Andin….. ” ujarku saat saya sudah duduk disebelahnya.
Mata Andin menatapku lekat.

Sesaat kulumat bibirnya perlahan-lahan serta Andin juga membalas buat lidah kami sama-sama beradu.

Nafas kami kembali semakin memburu menahan rangsangan yg semakin menggebu-gebu. Desahan bibirnya yg tidak tebal semakin mengundang birahi serta nafsuku. Kuturunkan ciumanku ke lehernya serta tangannya menarik rambutku.

Nafasnya mendesah. Saya tahu dia telah terangsang, lantas kulepaskan kaosnya. Payudaranya yg padat diisi tertutupi BH berwarna merah tua. Begitu putih kulitnya, mulus tidak ada cacat.

Lalu bibir kami juga berciuman kembali sesaat tanganku repot melepas tali pengikat BH, serta tidak lama kemudian Ke 2 payudaranya yg sudah mengeras itu saat ini tanpa ada tertutupi kain sehelai juga.

Lantas kubelai Ke 2 putingnya, serta Andin juga tersenyum manja,
“ Mari Yank, kerjakanlah…. ” Katanya.

Tidak kusia-siakan peluang ini, serta mulai kujilati payudaranya bertukaran. Sesaat tangan Andin menolong tanganku melepas baju yg masih tetap kukenakan. Kukecup putingnya sampai dadanya basah mengkilap.

Begitu beruntungnya saya dapat nikmati semuanya yg ada ditubuhnya. Tangan kananku yg nakal mulai merambah turun masuk kedalam roknya, serta kugesek-gesekkan perlahan di bibir vaginanya.

Andin menggelinjang menahan nikmat, kadang-kadang tangannya juga turut digesek-gesekkan kesekitar vaginanya sendiri. Bibirnya mendesah menahan
kesenangan.

Matanya terpejam, Sebentar lalu vaginanya mulai sedit basah. Serta kami juga mulai melepas celana kami semasing sampai badan kami betul-betul polos. Begitu indahnya badan Andin, terlebih saat kulihat vaginanya yg terselip di antara Ke 2 selangkangannya yg putih mulus.

“ Wah.. punyamu oke Andin, Ok’s banget… ” ujarku terpana,
Demikian mulus memanglah, ditambah dengan bulu-bulu lebat di sekitar sisi sensitifnya.
“ Titit anda juga besar serta bertenaga.

Saya sukai Yank…. ” Balasnya sembari tangannya mencubit perlahan kemaluanku yg telah tegak dari barusan,

“ Come on Honey…. ” Pintanya menggoda,
Saya tahu Andin telah demikian terangsang jadi lalu kusuruh Andin berbaring diatas kasur.

Serta saya baringkan badanku terbalik, kepalaku ada di kakinya serta demikian sebaliknya (tempat 69).

Kucium ujung kakinya perlahan serta lalu ciumanku menuju rimba lebat yg ada di antara Ke 2 selangkangannya.

Kukecup perlahan bibir vaginanya yg telah basah, kujilat klitorisnya sesaat mulut Andin repot mengocok-ngocok kemaluanku.

Bibir vaginanya yg merah itu kulumat habis tidak tersisa. Ehm, begitu enaknya punyamu Andin, fikirku. Ciumanku selalu nikmati klitoris Andin, sampai sekitaran vaginanya semakin basah oleh cairan yg keluar dari vaginanya.

Ke 2 jari tanganku saya cobalah masukan lubang vaginanya serta kurasakan nafas Andin mendesah perlahan saat jariku kutekan keluar masuk,
“ Ahh… nikmat Yanknn…ahhhh… ” erangnya.

Kugesek-gesekkan Ke 2 jariku di antara bibir klitorisnya serta Andin semakin menahan nikmat. Selang 5 menit lalu kuhentikan gesekkan tanganku, serta kulihat Andin sedikit kecewa saat saya hentikan permainan jariku.

“ Janganlah sedih Say, saya masih tetap miliki permainan yg menarik, okay? ”
“ Oke. Saat ini saya yg mengatur permainan ya? ” katanya.

Saya mengangguk. Jujur saja, saya lebih sukai bila pacar yg agresif. Andin juga bangkit, serta sesaat badanku masih tetap terbaring diatas kasur.

“ Saya diatas, anda di bawah, okay? Tp anda janganlah nusuk dahulu ya Say? ”
Tanpa ada menanti jawabanku badan Andin menindih badanku serta tangan kanannnya menuntun penisku yg sudah berdiri tegak mulai sejak barusan serta blessss……. ah, Andin terasa bahagia waktu semua penisku menembus vaginanya serta selalu masuk serta masuk menuju lubang kesenangan yg terdalam.

Dia mengoyang-goyangkan pantatnya serta kadang-kadang pergerakannya memutar, bergerak mundur maju buat penisku yg tertanam bergerak bebas nikmati Vaginanya.

Andin mendesah setiap saat pantatnya turun naik, rasakan peraduan dua senjata yg sudah tenggelam didalam surga.

Tanganku meremas Ke 2 payudara Andin yg barusan selalu menggelayut manja. Rambutnya dilewatkan tergerai didera angin dingin yg terselip di antara kehangatan malam yg kami rasakan sekarang ini.

Kubiarkan Andin selalu nikmati permainan ini. Waktu dia asik dengan permainannya kulingkarkan tanganku dipinggangnya serta kuangkat tubuhku yg terbaring mulai sejak barusan lalu lidah kami juga beradu kembali.

“ Misalnya kita selalu dengan begini, begitu bahagianya hidupku ini Andin ” bisikku perlahan,
“ Saya juga, serta ku mengharapkan kita senantiasa dengan selama-lamanya.. ”
15 menit berlalu, kulihat gesekan pinggang Andin mulai lemah.

Saya tahu bila dia mulai kecapekan serta saya yg ambil gagasan serangan. Kutekan naik turun pinggangku, sesaat Andin tetaplah bertahan diam. Serta nada cep-clep-clep… setiap saat penisku keluar masuk vaginanya,
“ Ahh terusss Yanknnnn…. terusss…nikmattttt…ahh…ahhhh…. ” cuma kalimat itu yg keluar dari mulut Andin, serta saya juga semakin menggencarkan seranganku,

Menginginkan kulibas habis semuanya yg ada pada vaginanya.

Nada ranjang berderit, menaikkan hot permainan yg tengah kami kerjakan. Kutarik badan Andin tanpa ada melepas penisku yg tengah berlabuh dalam vaginanya serta kusuruh dia berdiri supaya kami lakukan pergerakan seks sembari berdiri.

“ Anda miliki banyak model ya say? ” tuturnya menggoda.
“ Iya dong, untuk kenikmatan anda juga ” jawabku sembari mulai menggesek-gesekan penisku kembali.

“ Ahh teruss…terusss…… ” desah Andin saat penisku berkali-kali menerobos vaginanya.
Kupeluk badan Andin erat sesaat jari tangan kirinya membelai lembut bulu-bulu vaginanya, serta kadang-kadang menolong penisku masuk kembali setiap saat lepas.

Keringat membasahi badan kami. Lehernya yg mulus kucium perlahan, sesaat nafas kami mulai berdegup kencang.

“ Yank, keteteran nih, ingin klimaks. Janganlah curang dong…. ”
“ Oke, tahan dahulu Andin ” serta kucabut batang penisku yg sudah basah mulai sejak barusan.

Kusuruh Andin nungging di ranjang, sesaat tanganku mengarahkan penisku yg sudah siap masuk kembali. Serta kumasukkan sedikit untuk sedikit sampai penisku ambles semuanya kedalam surga yg nikmat.

“ Ah…tekan Yank…enaaaakkkkk…terusssss Yanknn…. ” Erangnya manja setiap saat penisku menari-nari didalam vaginanya.

Tanganku memegang pinggangnya supaya pergerakanku teratur serta penisku tdk lepas,
“ Ohh…nikmat sekali Yank…. teruss…. terusss…… ” desahnya.

Begitu enaknya bebrapa waktu seperti ini…dan selalu kuulang sesaat mulut kami mendesah rasakan kesenangan yg teramat begitu setiap saat penisku mempermaikan vaginanya.

“ Yank…. saya mo keluar nih….. telah ngga tahan…. ahhh…. ahhhh…. ” tutur Andin mendadak.
“ Tahan Cin, saya juga nyaris sampai…. ” saya menekan-nekan penisku semakin cepat, hingga nada ranjang turut berderit cepat.

Serta kurasakan otot-otot penisku mengejang keras serta cairan pejuhku berkumpul dalam satu titik.

“ Saya keluar saat ini Cin…. ” ujarku,
Lalu penisku kucabut dari lubang vaginanya serta Andin juga saat itu juga membalikkan tubuh serta menjulurkan lidahnya, mengocok-ngocok batang penisku yg kemerahan serta waktu kurasakan saya tidak dapat menahan sekali lagi kutaruh penisku di antara Ke 2 belah payudaranya serta Ke 2 tangan Andin juga menggesek-gesekkan payudaranya yg menjepit batang kemaluanku dan….

“ croot… croot… croottt…” jatuhlah pejuhku di sekitar payudara serta lehernya Beberapa tumpah di atas sprei. Andin menjilati penisku bersihkan sisa-sisa pejuhku yg masih tetap ada.
“ Anda nyatanya kuat juga Say, saya nyaris tidak berdaya di hadapanmu ” kubelai rambut Andin yg sudak berantakan tidak karuan.

“ Saya juga ngga nygka anda sehebat ini Yank…. ”desahnya manja.
Saat telah tunjukkan 1/2 satu malam Serta sesudah kami istirahat sekitaran lima belas menit, kami menggunakan baju kami kembali serta membereskan tempat tidur yg telah berantakan.

Serta selang beberapa saat kami juga pergi tidur dikamar semasing melepas rasa capek sesudah kami bercinta barusan.

Demikianlah kisahku dengan Andin, sehari-hari kami senantiasa mengerjakannya setiap saat kami menginginkan serta ada peluang.

Kami mengerjakannya di kamar samping bila malam hari, kamar kosku, atau bahkan juga dikamar mandi sambil mandi dengan sewaktu tempat tinggal kos kosong.

Singkat narasi disuatu hari Andin mesti geser ke luar kota turut Ke 2 orang tuanya yg sudah berbaikan sekali lagi.

Saya betul-betul kehilangan dia, serta menginginkan kuterus dengannya. Sempat sekian kali kususul ke tempatnya yg baru serta kami mengerjakannya berulang-kali di hotel tempat kami bermalam.

Tgl 2 maret 2015 mendadak kuterima surat dari Andin yg menyampaikan kabar kalau ia juga akan menikah dengan orang yg dipilihkan orang tuanya serta saya betul-betul kehilangan dia, saya benar-benar begitu menyukai dia.

Saat ini saya cuma dapat berfantasi apabila rindu dengan Andin lewat cara masturbasi apabila saya teringat masa-masa kami sebelumnya Andin menikah,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts